Powered by Blogger.

Mengimani Kenabian dan Kerasulan Muhammad

Mengimani Kenabian dan Kerasulan Muhammad

Kitab Al-Qur'an
• Kita beriman bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya dan bahwa dia adalah makhluk yang paling mulia dan tidak ada makhluk yang lebih mulia daripada beliau, sebelumnya dan setelahnya. Dia adalah penutup para Nabi, karenanya tidak ada nabi lagi setelahnya. Dia sudah menyampaikan risalah Allah, menasihati umat dan benjuang di jalan Allah dengan sungguh-sungguh.

• Kita juga mengimani syariat yang dibawa Nabi Muhammad , taat kepada penntahnya dan menjauhi semua hal yang dilarangnya. Kita juga harus benibadah kepada Allah dengan cara yang beliau contohkan. Harus mencontohnya dalam segala hal, bukan mencontoh yang lainnya. 
Allah berfirman, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab: 21]

• Kita harus lebih mencintai Rasulullah lebih daripada orang tua, anak dan seluruh manusia. Beliau bersabda, “Tidak beriman seseorang Sam pal aku lebih dia cintai dari pada orang tuanya, anaknya dan semua manusia lainnya.” (HR Al-Bukhari, no. 15 dan Muslim, no. 44). 
Mencintai Rasulullah yang benar adalah dengan mengikuti sunnahnya dan menjadikannya sebagai teladan. Kebahagiaan yang hakiki dan meneladaninya secara sempurna akan tercapai dengan menaati perintah beliau. Allah berfirman, “Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” 
(An-Nuur: 54)

• Kita wajib mengikuti syariat dan sunnah Nabi Muhammad dan mengagungkan seluruh ajarannya. Allah ‘ berfirman, “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak berirnan hingga mereka menjadikan karnu sebagai hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerirna dengan sepenuhnya.” (An-Nisaa’: 65)

Kita juga dianjurkan untuk berhati-hati agar tidak melanggar perintah Nabi Muhammad . Karena melanggar perintahnya merupakan salah satu sebab datangnya penyimpangan, kesesatan, dan siksaan yang pedih. Allah berfirman, “Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara karnu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orangyang menyalahi perintah-Nya takutakan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (An-Nuur: 63) 

Baca ini juga :

No comments: